Selasa, 18 Oktober 2011

Sudah Bertanya Tetap Sesat di Jalan

Ini terjadi (hampir) di setiap "petualangan"ku... 
Suatu ketika, di suatu perjalanan... (Part I)
(sebelumnya dari telepon) 
Mr. X : "Mba biasanya naik apa?" 
Saya: "Naik Busway pak" 
Mr. X: "oke, kalau gitu dari halte bla bla ke bla bla bla, turun di bla bla bla nanti ada gedung bank bla bla bla....... dst"
saya: "Oke bapak terima kasih"
(keesokan hari)
melewati rute sesuai petunjuk, dan di sebuah gedung:
Saya: "Permisi bapak, ada jadwal interview dengan bapak 'X', dimana ya pak?" (dengan PD)
Mr. Y: "Maaf mba disini ngga ada yang bernama 'X', salah mungkin mba?"
Saya: "Masa sih pak? kemarin bener kok di dedung ini, bank '...' kan pak? saya di telepon dari pihak '...'"
Mr.Y :"Ooooh itu, kalau itu di gedung sebelah mungkin mba, lurus aja, 2 blok dari sini...."
Saya: "OOooooh iya ya pak, makasih bapak..."
Menundukan muka dan segera kabuuuuur.... hahahahaha
To be continue...

Memulai Hidup

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi… hanyalah sebuah proses belajar , mencari ilmu, pengetahuan, dan yang paling penting adalah suatu proses pencarian jati diri. Entah apa yang direncanakan Tuhan dengan semua proses yang harus dilalui manusia, yang bisa kita lakukan adalah melakukan yang terbaik, karena kita sendiri yang menentukan seperti apa kita di mata dunia nantinya… Tahapan tersulit yang aku alami saat ini adalah dimana dan kemana aku harus melanjutkan arah hidupku setelah kuliahku berakhir, kelulusan, wisuda atau apapun namanya yang orang lain mungkin berpikir saat itu adalah saat yang membahagiakan, ya memang benar, tapi bahagia itu hanya berlangsung 24 jam, dan setelahnya adalah… dengan tegas aku katakan "Hidup yang sebenarnya baru akan dimulai…" Jadi tentukan arah terbaik, jalani dengan sebaik mungkin, dan tahapan itu… benar-benar sulit, ketika aku merasa aku masih seorang anak kecil, yang baru saja akan melangkah ke luar rumah, melihat dunia luar… ada sedikit rasa takut, takut kalau kekejaman dunia akan menghampiriku… tapi ketakutan itu sepertinya percuma saja, karena setakut apapun, aku akan segera mengalaminya, hal yang tidak mungkin aku hindari, jadi apapun yang aku alami nanti, tetap harus aku lakukan dengan baik, harus aku hadapi, karena semua ini adalah proses… Ada Allah bersamaku, ada manusia-manusia hebat yang mendukungku, dan aku tidak punya satupun alasan untuk menyerah…

Rabu, 14 September 2011

Bungkil Biji Jarak dan Neraca Ca P

Berdasarkan komposisi nutrien dan kandungan asam aminonya bungkil biji jarak sangat potensial sebagai pakan ternak serta penggunaannya merupakan solusi dari substitusi bungkil kedelai pada pakan unggas yang relatif mahal. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pemanfaatannya salah satunya adalah terdapatnya asam phytat sebagai senyawa antinutrisi. Oleh karena mengandung asam phytat diperkirakan terjadi gangguan pada penyerapan phosphor, sehingga perlu dikaji neraca mineral kalsium dan phosphor, untuk menurunkan kendala tersebut maka dilakukan perlakuan secara fisik yaitu dengan cara fermentasi menggunakan Lactobacillus spp dan Bifidobactrium. Penggunaan bungkil biji jarak fermentasi perlu ditambahkan prebiotik yang berfungsi untuk meningkatkan atau mendukung pertumbuhan probiotik (bakteri asam laktat), apabila probiotik dalam saluran cerna dapat tumbuh dengan baik maka akan meningkatkan kesehatan ayam sehingga pada akhirnya akan mampu mencerna pakan dengan baik dan meningkatkan pencernaan mineral dari pakan.